PELATIHAN PEMBUATAN CANGKANG KERANG MENJADI KERAJINAN TANGAN (BROS) DI MUARA ANGKE, JAKARTA UTARA

Septia Ardiani, Handika Dany Rahmayanti, Nurul Akmalia, Lukman Nulhakim

Abstract


Limbah cangkang kerang yang bertumpuk-tumpuk di sebagian besar wilayah Muara Angke menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Limbah ini harus dikelola dengan baik karena jika dilihat dari sisi ekonomi berpotensi untuk menambah pendapatan masyarakat dengan mengolahnya menjadi suatu produk kerajinan seperti bros. Sasaran pelatihan ini adalah ibu-ibu PKK Kelurahan Pluit. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam mencuci cangkang kerang dan membuat bros dari limbah cangkang kerang. Metode yang digunakan adalah pelatihan. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah materi tentang cara memilah cangkang kerang, cara mencuci cangkang kerang, serta cara membuat bros dari cangkang kerang. Narasumber yang hadir adalah seorang pengrajin manik-manik terkenal yang memiliki brand bernama “Koleksikikie”. Setelah materi, dilakukan praktek pembuatan bros. Masing-masing peserta diberikan satu box alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat bros. Setiap peserta wajib menghasilkan minimal satu produk bros berbahan cangkang kerang. Kesimpulan kegiatan ini adalah meningkatnya keterampilan ibu-ibu PKK Muara Angke dalam memuat bros cangkang kerang, serta dihasilkan 25 bros karya ibu-ibu PKK. Peningkatan keterampilan ini dapat dilihat dari hasil penilaian expert yang menunjukkan bahwa sebanyak 55% ibu-ibu bisa membuat bros dengan sangat bagus, 25% bagus,dan 20% kurang bagus.

Keywords


Bros, Cangkang Kerang, Limbah, Muara Angke

Full Text:

References


D. Saniti, "Penentuan Alternatif Sistem Penyediaan Air Bersih Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Muara Angke," Journal of Regional and City Planning, vol. 23, no. 3, p. 197, 2012. doi: 10.5614/jpwk.2012.23.3.2.

L. Yahya, Pengelolaan Limbah Cangkang Kerang Untuk Produk Kerajinan Tangan Masyarakat Pesisir. Universitas Negeri Gorontalo, 2020.

D. S. Ramdhan, "Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Studi Pada Komunitas Bank Sampah Bintang Mangrove Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya)," Publika, vol. 10, no. 3, pp. 953–968, 2022.

F. K. Duan, D. Amalo, E. Undana, dan E. Undana, "Analisis Kandungan Gizi Jenis-Jenis Kerang Yang Biasa," Jurnal Biotropikal Sains, vol. 15, no. 2, pp. 1–9, 2018.

R. W. Oetomo, "Kerusakan Lingkungan Akibat Sampah Kulit Kerang di Situs Kota Cina Medan," PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, vol. 11, no. 1, pp. 17–27, 2022. doi: 10.55981/purbawidya.2022.67.

J. E. Novaldi dan D. Yuono, "Ruang Pemberdayaan Kaum Ibu Muara Angke Sebagai Tempat Ketiga," Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), vol. 2, no. 2, p. 1677, 2020. doi: 10.24912/stupa.v2i2.8648.

Y. Yonathan dan A. Sutanto, "Wisata Kampung Nelayan di Muara Angke," Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), vol. 1, no. 1, p. 508, 2019. doi: 10.24912/stupa.v1i1.3805.

T. W. Agustini, A. S. Fahmi, I. Widowati, dan A. Sarwono, "Pemanfaatan limbah cangkang kerang simping (Amusium pleuronectes) dalam pembuatan cookies kaya kalsium," Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, vol. 16, no. 1, pp. 8–13, 2015.

A. A. Arifin, C. A. Suryono, dan W. A. Setyati, "Amankah Mengkonsumsi Kerang Hijau Perna viridis L nnaeus, 1758 (Bivalvia: Mytilidae) yang ditangkap di Perairan Morosari Demak?" Journal of Marine Research, vol. 10, no. 3, pp. 377–386, 2021. doi: 10.14710/jmr.v10i3.31650.

R. Fauzi, Farikhah, dan N. M. Safitri, "Analysis Of Biometry And Population Structure Of Green Mussel (Perna viridis) In Stake Culture In Banyuurip Beach, Ujungpangkah District, Gresik Regency," Jurnal TECHNO-FISH, vol. 6, no. 1, pp. 67–82, 2022.




DOI: https://doi.org/10.30591/japhb.v7i4.7725

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

slot777